Penulis : Cucuk D
Ilmuwan Gunakan Citra Satelit untuk Deteksi Dini Letusan Gunung Berapi
Seputar Lumajang- Para ilmuwan kini memiliki alat baru untuk memprediksi letusan gunung berapi: perubahan warna hijau vegetasi di sekitar gunung. Penelitian kolaboratif antara NASA dan Smithsonian Institution menunjukkan bahwa peningkatan kadar karbon dioksida (CO₂) dari magma bawah tanah dapat memicu pertumbuhan tanaman yang lebih subur, sehingga tampak lebih hijau dari biasanya. Perubahan ini, yang sebelumnya hanya terdeteksi dari pengamatan darat, kini dapat dipantau dari luar angkasa melalui citra satelit.
Keunggulan metode ini terletak pada deteksi dini. CO₂ seringkali muncul sebelum emisi sulfur dioksida, yang biasanya menjadi indikator letusan. Dengan memantau perubahan kehijauan vegetasi, sistem peringatan dini letusan gunung berapi dapat diperkuat, terutama di daerah terpencil atau berbahaya untuk pengamatan langsung. Studi di Gunung Etna, Italia, menggunakan data satelit Landsat 8 telah membuktikan korelasi antara peningkatan kehijauan, emisi CO₂, dan pergerakan magma.
Namun, metode ini memiliki keterbatasan. Tidak semua gunung berapi dikelilingi vegetasi yang cukup untuk pemantauan, dan respons tanaman terhadap CO₂ dapat bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Meskipun demikian, pemantauan berbasis satelit ini merupakan tambahan berharga bagi sistem pemantauan gunung berapi yang ada saat ini, meningkatkan kemampuan kita dalam memprediksi dan mengurangi risiko bencana alam.
Sumber: Livescience